Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka Satuan Pendidikan SMP – Pendidikan memiliki peran besar dalam menentukan masa depan generasi muda.

Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan melakukan berbagai perubahan. Salah satunya adalah melalui Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, yang baru diluncurkan pada 2022, memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum sebelumnya.

Struktur dan alokasi waktunya khususnya untuk SMP, tidak banyak berubah dari sebelumnya.

Namun, ada beberapa hal yang membuat Kurikulum Merdeka dinilai mampu mengurangi beban belajar siswa.

Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan alokasi waktu yang lebih sedikit untuk beberapa mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), serta muatan lokal.

Waktu pembelajaran untuk mata pelajaran ini sebelumnya 3 jam per minggu, kini hanya berkurang.

Hal yang sama juga terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa Inggris.

Alokasi waktu untuk mata pelajaran ini juga berkurang dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.

Perbaikan pada Sistem dan Kegiatan Pembelajaran

Kurikulum Merdeka juga memperbaiki sistem dan kegiatan pembelajaran. Pertama, capai pembelajaran (CP) dihitung setahun, bukan per semester.

Kedua, penilaian bersifat formatif dan bertujuan untuk mengetahui tujuan pembelajaran, bukan untuk mengetahui ketuntasan belajar minimal seperti pada kurikulum sebelumnya.

Kenaikan kelas juga didasarkan pada capaian pembelajaran setahun.

Ketiga, kegiatan pembelajaran meliputi pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar (softskill) siswa seperti literasi dan numerasi.

Keempat, guru lebih leluasa mengelola pembelajaran dengan menyesuaikan strategi dan metode dengan potensi sekolah dan lingkungan sosial sekitarnya.

Menurut para ahli, Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan yang signifikan dengan kurikulum sebelumnya.

Salah satunya adalah pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Ini membantu siswa untuk membangun keterampilan dasar dan mengembangkan karakter mereka.

Selain itu, alokasi waktu yang berkurang pada beberapa mata pelajaran membantu siswa untuk fokus dan menikmati proses belajar.

Penilaian formatif yang bertujuan untuk mengetahui tujuan pembelajaran juga merupakan perbedaan besar dengan kurikulum sebelumnya.

Ini membantu siswa untuk belajar secara bertahap dan memberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Kenaikan kelas yang didasarkan pada capaian pembelajaran setahun juga membantu siswa untuk belajar dengan tujuan yang jelas dan fokus.

Dalam struktur Kurikulum Merdeka, ada beberapa mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh siswa.

Mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, IPS, dan Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran inti yang harus dikuasai oleh siswa.

Informatika juga menjadi bagian dari mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh siswa.

Ini membantu siswa untuk mengikuti perkembangan teknologi dan memiliki keahlian dalam bidang ini.

Kurikulum Merdeka sangat baik bagi siswa, guru, dan sekolah.

Siswa dapat belajar dengan beban yang lebih ringan dan suasana yang menyenangkan.

Guru dapat lebih leluasa mengelola pembelajaran dan membantu siswa untuk mempelajari materi yang esensial.

Sekolah juga dapat memastikan bahwa siswa memiliki kompetensi dasar yang baik dan memiliki karakter yang kuat.

Sekian artikel tentang Struktur dan Alokasi Waktu Kurikulum Merdeka.

Semoga ini membantu Anda untuk memahami lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka dan bagaimana ini membantu siswa, guru, dan sekolah. Terima kasih.