Jadi ini dia penjelasan mengenai pengertian best practise serta format penyusunan dan juga ciri-ciri yang bisa kita pelajari.
Adapun penjelasan mengenai pengertian best practise serta format penyusunan dan juga ciri-ciri ini diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan saja.
Simak ulasan terkait pengertian best practise serta format penyusunan dan juga ciri-ciri ini sampai akhir ya.
Best practices, atau yang juga dikenal dengan istilah tata cara terbaik, mungkin sudah sering kita dengar.
Namun, tahukah kita sebenarnya apa pengertian dari best practices itu sendiri?
Pengertian Best Practise
Best practices adalah rekomendasi terbaik dan tata cara yang diterima secara luas dan terbukti efektif dalam suatu bidang atau industri.
Biasanya didasarkan pada hasil dari praktik terbaik yang dilakukan oleh para pemain terkemuka dalam bidang tersebut.
Tujuan dari mengikuti best practices adalah untuk mencapai hasil yang optimal dan meminimalkan risiko dalam suatu aktivitas atau proyek.
Format Penyusunan Best Practise
Format penyusunan Best Practice memiliki beberapa bagian penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Bagian Awal
Pada bagian awal, terdapat halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman lembar persetujuan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Semua halaman ini bertujuan untuk memperkenalkan naskah Best Practice yang akan dibahas.
2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari tiga sub-bagian, yaitu pendahuluan, metode pemecahan masalah, dan pelaksanaan dan hasil yang dicapai.
Pendahuluan memaparkan latar belakang, masalah, tujuan, dan manfaat Best Practice.
Metode pemecahan masalah menjelaskan teori atau pengalaman yang dijadikan dasar untuk memecahkan masalah.
Bagian pelaksanaan dan hasil dicapai menjelaskan proses pelaksanaan Best Practice dan hasil yang didapat.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi simpulan, refleksi, dan rekomendasi. Simpulan merangkum hal-hal yang dapat diambil dari pengalaman Best Practice.
Rekomendasi bertujuan memberikan saran kepada pihak terkait untuk peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagian Penunjang
Bagian penunjang berisi daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan dalam melakukan Best Practice.
Lampiran tersebut bisa berupa daftar hadir, foto kegiatan, contoh instrumen, media atau alat yang digunakan, hasil Best Practice, dan seminar hasil penulisan Best Practice.
Dengan demikian, format penyusunan Best Practice memiliki bagian-bagian penting yang perlu dipenuhi untuk membuat laporan yang berkualitas.
Ciri-ciri Best Practise
Suatu kegiatan guru dapat diklasifikasikan sebagai “best practice” jika memiliki beberapa karakteristik unik.
Terlebih dahulu, memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi baru dan inovatif dalam mengatasi masalah pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.
Kemudian, bisa memberikan perubahan dan hasil yang luar biasa.
Termasuk juga mampu memastikan solusi dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang terus berlanjut.
Best practice juga bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi pembuatan kebijakan pendidikan.
Terakhir, solusi yang digunakan harus bersifat ekonomis dan efisien dalam hal penggunaan sumber daya.
Beberapa ciri-ciri dari best practice adalah sebagai berikut:
- Inovatif: memiliki cara baru dan inovatif dalam mengatasi masalah pendidikan, khususnya dalam pembelajaran.
- Hasil yang luar biasa: mampu memberikan perubahan dan perbedaan yang signifikan, sehingga hasilnya dianggap luar biasa.
- Berkelanjutan: mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan, sehingga dampak dan manfaatnya juga berkelanjutan.
- Inspiratif: dapat menjadi moden dan memberikan inspirasi bagi pembuatan kebijakan.
- Ekonomis dan efisien: menggunakan cara atau metode yang ekonomis dan efisien.
Sekian informasi dan penjelasan mengenai pengertian best practise serta format penyusunan dan juga ciri-ciri yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.
